PEDULI KANKER

PEDULI CANCER

Memperingati hari cancer sedunia yang jatuh setiap 4 februari

Inilah sekilas mengenai Cancer

 

Tahukan anda?

  • Cancer membunuh lebih banyak daripada AIDS,MALARIA dan TB. Bahkan bila ketiganya digabungkan menjadi satu.
  • 70% pasien cancer ada di Negara berkembang.
  • 43% dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi tembakau dan alcohol, mengurangi  paparan bahan pemicu cancer, mengikuti program vaksinasi, dan menjalani prilaku hidup bersih dan sehat.
  • Jumlah pasien cancer akan meningkat drastis bila kita tidak berbuat apapun untuk upaya pencegahan.

 

Kanker Kolorektal  berasal dari jaringan usus besar (bagian terpanjang dari usus besar atau rectum) , (bagian kecil terakhir dari usus besar sebelum anus). Sebagian besar kanker kolorektal adalah tipe kanker adenocarcinomas ( kanker yang berasal dari sel yang membuat dan melepaskan lendir atau cairan lainnya ).

Jika ada gejala tersebut segera periksa kedokter,

Tanda dan gejala

  • Perdarahan dari dubur
  • Gangguan BAB
  • Nyeri perut, muntah-muntah
  • Berat badan menurun

Factor resiko

  • Makanan tinggi lemak dan serat
  • Jarang makan sayur dan buah
  • Merokok dan konsumsi alcohol
  • Riwayat kanker pada keluarga

Bagaimana pencegahannya

Konsumsi  makanan bergizi  seimbang dan perbanyak sayur buah yang mengandung  vit.A,C,E dan kalsium.

 

Kanker serviks adalah kanker yang ada pada leher rahim. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina.

Tanda dan gejala

  • Perdarahan setelah hubungan seksual
  • Perdarahan diluar siklus menstruasi
  • Perdarahan setelah menopause
  • Keluar cairan keputihan berlebih

Factor resiko

  • Infeksi virus kanker serviks (HVP)
  • Menikah muda (>20 tahun)
  • Sering berganti pasagan
  • Menular melalui hubungan seksual
  • merokok

Bagaimana pencegahannya,

  • Vaksinasi HVP
  • Hindari factor penyebab
  • Deteksi dini kanker serviks dengan pap smear atau IVA di fasilitas kesehatan secara berkala.

 

Kanker Nasofaring adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut.

Tanda dan gejala

  • Telinga berdengung dan terasa penuh
  • Mimisan, ingus campur darah
  • Hidung tersumbat terus menerus
  • Juling, penglihatan ganda

Factor risiko

  • Virus Epstein barr
  • Makanan yang diasapkan atau diasinkan
  • Alcohol, asap rokok, asap obat nyamuk

Bagaimna pencegahannya

  • Stop merokok
  • Kurangi makanan awetan (diasapkan)

 

Racun Pada Rokok

ASAM ASETIK : bahan pembersih lantai

NAPTALIN : bahan bola pewangi

ASENTANISOL : bahan farfum

HIDROGEN SIANIDA : racun tikus

ASETON : pembersih kutek kuku

KADNIUM : bahan batere

METANOL : bahan bakar

POLONIUM : zat radio aktif

UREA : bahan cat

HIDRASIN : bahan bakar roket

FORMALIN : bahan pengawet

TOLUENE : zat pada bensin

 

BERHENTI  MENIKMATI  ROKOK SEBELUM  ROKOK MENIKMATI  ANDA !!!

 

 

Kanker Payudara adalah kanker pada jaringan payudara.

Tanda dan gejala

  • Benjolan pada payudara atau ketiak
  • Putting tertarik kedalam
  • Keluar cairan bukan ASI dari payudara
  • Payudara terasa sakit

Factor resiko

  • Prempuan usia 35-49 tahun
  • Keluarga dengan riwayat kanker payudara
  • Menstruasi dini atau menopause terlambat
  • Tidak menikah dan tidak menyusui
  • Pola makan berlemak
  • Konsumsi alcohol
  • Radiasi

Bagaimana mencegahnya

  • Gaya hidup sehat
  • Periksa secara rutin
  • Lakukan sadari (periksa payudara sendiri)

 

SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

  • Lihat payudara anda dicermin dengan bahu lurus dan tangan diletakkan di pinggul. Amatilah payudara apakah ada perubahan yang mudah terlihat atau pembengkakan
  • Angkat lengan dan lihat perubahan yang mugkin terjadi, sambil melihat cermin , perlahan-lahan letakkan putting susu antara jari telunjuk dan ibu jari serta lakukan cek terhadap keluaran putting susu ( dapat berupa air susu atau cairan kekuningan atau darah)
  • Lakukan perabaan terhadap payudara anda sambil berbaring. Gunakan tangan kanan untuk meraba payudara kiri anda dan tangan kiri untuk meraba payudara kanan.
  • Lakukan perabaan terhadap payudara anda dengan gerakan yang sama sambil berdiri atau duduk. Kebanyakan wanita merasa lebih mudah merasakan payudaranya dalam kondisi basah sehingga sering dilakukan saat mandi.

 

Kanker Paru adalah kanker yang menyerang paru-paru.

Tanda dan gejala

  • Batuk,sesak nafas, nyeri dada
  • Batuk darah
  • Kelelahan,penurunan aktivitas dan nafsu makan
  • Penurunan berat badan

Factor resiko

  • Asap rokok (baik perokok aktif atau perokok pasif)
  • Bahan karsinogen (asbes dan radom)

Bagaimana mencegahnya

  • Jangan memulai untuk merokok
  • Berhenti merokok
  • Cek kesehatan secara rutin (deteksi dini)

 

CEGAH KANKER DENGAN

CERDIK

C = CEK KESEHATAN SECARA RUTIN

E =ENYAHKAN ASAP ROKOK

R = RAJIN AKTIFITAS FISIK

D = DIET SEIMBANG

I = ISTIRAHAT CUKUP

K = KELOLA STRESS

Lakukan gaya hidup sehat  dengan makan-makanan sehat dengan gizi seimbang, beraktifitas fisik setiap hari, dan tidak mengkonsumsi alcohol, tidak merokok dapat menurunkan resiko terhindar dari kanker hingga 50%.

Deteksi dini tanda dan gejala pada kanker payudara, leher rahim, usus besar, kulit, mulut dan beberapa kanker anak dapat diketahui melalui pemeriksaan dini. Kanker yang diketahui dini memiliki kesempatan ditangani dengan baik 30% lebih tinggi.

Tatalaksana untuk semua, pastikan diri anda bergabung dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk memudahkan mendapat pelayanan kesehatan dari tingkat dasar hingga rumah sakit. KIS adalah jaminan kesehatan nasional yang dikelola pemerintah untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Tingkatkan kualitas hidup, orang dengan kanker, dapat mengkuti aktivitas yang sama dengan orang lain. Kanker memang sulit diatasi, tetapi selalu ada jalan jika kita mau berusaha. Berilah kesempatan yang sama bagi mereka yang hidup dengan kanker untuk belajar dan berkembang.

 

WASPADA

W = waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.

A = alat pencernaan terganggu dan susah menelan.

S = suara serah dan batuk yang tidak sembuh-sembuh.

P = payudara atau tempat lain ada benjolan atau tumor.

A = andeng-andeng yang berubah sifatnya, menjadi makin besar dan gatal.

D = darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh.

A = adanya koreng atau borok yang tidak kunjung sembuh.

 

WORLD CANCER DAY

WE CAN, I CAN , FIGHT AGAINTS CANCER

 

WE CAN

  • Menginspirasi dan bertindak
  • Cegah kanker
  • Ubah persepsi
  • Ciptakan lingkungan sehat
  • Tingkatkan akses pelayanan kanker
  • Bangun tenaga kesehatan berkualitas
  • Menggerakan jejaring mendorong kemajuan
  • Buat kebijakan sesuai
  • Berinvestasi pada pengendalian kanker
  • Bekerjasama memberikan dampak yang lebih berarti

 

I CAN

  • Memilih pola hidup sehat
  • Memahami bahwa deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa
  • Berani meminta dukungan
  • Memberikan dukungan
  • Mengontrol perjalanan kankerku
  • Menyayangi dan disayangi
  • Menjadi diri sendiri
  • Aktif kembali bekerja
  • Membagi kisahku
  • Menyuarakan pendapatku

#KementerianKesehatanRI

20160212_190709[1].jpg

KEUTAMAAN SOLAT DHUHA

Menarik bantuan Allah SWT,

Solat Dhuha mempunyai kedudukan mulia, disunahkan untuk kita mengerjakannya (sejak terbitnya matahari sampai menjelang datangnya solat fardu dzuhur).

Yang Pertama,

Dosa terampuni , orang yang solat dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. “Barang siapa yang selalu mengerjakan solat dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih dilautan”. (HR Tarmidzi)

Yang Kedua,

Orang yang bertaubat, barang siapa yang menunaikan solat dhuha ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Allah SWT. “Tidaklah seorang selalu mengerjakan solat dhuha kecuali ia tergolong sebagai orang yang bertaubat”.

Yang Ketiga

Tercatat sebagai orang yang taat, orang yang menunaikan solat shuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah SWT. “Barang siapa yang solat dhuha 2 rakaat, maka ia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barang siapa yang mengerjakan sebanyak 4 rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barang siapa yang mengerjakan 6 rakaat, maka dia diselamatkan dihari itu. Barang siapa mengerjakan 8 rakaat,maka Allah SWT menulis dia sebagai orang yang taat. Barang siapa yang mengerjakan 12 rakaat, maka Allah akan membangunkan sebuah rumah di syurga untuknya”. (HR At-Thabrani)

Yang kelima

Rezeki beres, Allah SWT mencukupkan rezekinya. “W ahai anak adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu niscaya aku (Allah) akan mencukupimu di akhir harimu.” (HR Abu Darda)

Yang Keenam

Sudah bersedekah, orang yang mngerjakan solat dhuha ia telah menegluarkan sedekah. “Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang munkar adalah sedekah. Sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan 2 rakaat solat dhuha” (HR Muslim)

 

DONOR DARAH

PhotoGrid_1453286874057.jpg

Manfaat berbagi setetes darahmu

Donor darah atau menyumbang darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian digunakan untuk tranfusi darah pada seseorang yang membutuhkan.

Darah itu sendiri berfungsi untuk :

  • Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh bagian tubuh.
  • Mengangkat karbon dioksida dari jaringan untuk di keluarkan melalui paru-paru.
  • Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh jaringan.
  • Mengangkat/mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal.
  • Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantara leukosit dan antibodi/zat-zat anti racun.

MANFAAT DONOR DARAH BAGI TUBUH

  1. Mengurangi resiko Hemochromatosis

Hemochromatosis adalah suatu kondisi kesehatan dimana seseorang mengalami kelebihan penyerapan zat besi oleh tubuh. Kondisi seperti ini bisa diwariskan atau,  mungkin juga bisa disebabkan karena alkoholisme, anemia atau gangguan lainnya. Donor darah yang dilakukan secara teratur dapat membantu mengurangi kelebihan zat besi. Namun Pastikan jika pendonor memang memenuhi kriteria kelayakan standard pendonor darah.

  1. Mengurangi resiko kanker

Donor darah juga dapat membantu menurunkan risiko kanker. Dengan menyumbangkan darah, maka simpanan zat besi didalam tubuh akan dipertahankan pada tingkat yang sehat. Jumlah kadar zat besi dalam tubuh yang seimbang dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.

  1. Jantung dan organ hati sehat

Donor darah juga bermanfaat dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan hati yang disebabkan oleh kelebihan zat besi dalam tubuh. Asupan makanan yang kaya zat besi dapat meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, karena zat besi hanya digunakan terbatas, maka kelebihan zat besi akan diserap dan disimpan didalam hati dan pankreas. Pada akhirnya hal seperti ini dapat meningkatkan risiko sirosis, gagal hati, kerusakan pankreas, dan kelainan jantung seperti irama jantung yang tidak teratur. Donor darah bisa membantu untuk menjaga kadar zat besi seimbang dan dapat mengurangi risiko berbagai penyakit.

  1. Berat badan

Donor darah yang dilakukan secara teratur dapat mengurangi berat pendonor. Oleh karena itu bermanfaat juga bagi yang mengalami obesitas . Obesitas adalah beresiko tinggi terhadap penyakit darah tinggi, penyakit jantung serta masih banyaik rsiko gangguan kesehatan yang lainnya. Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.

  1. Sel darah baru

Setelah mendonorkan darah, tubuh akan bekerja untuk mengisi kembali kehilangan darah. Hal ini justru baiik, karena akan merangsang produksi sel-sel darah baru dan pada gilirannya membantu dalam menjaga kesehatan yang baik. Artinya darah Anda akan segera tergantikan oleh darah baru yang tentunya lebih baik dan sehat.

       6.Mendapatkan kesehatan psikologis

Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.

7. Mencegah penuaan dini

Stress menjadi salah satu pemicu terjadinya penuaan dini pada seorang wanita. Tak ada seorang wanita pun yang ingin terlihat tua dan keriput di wajah. Donor darah secara teratur akan membantu kulit Anda beregenerasi secara sempurna. Keriput pun tidak mudah timbul karena kulit yang selalu mengencang. Tak perlu mahal-mahal melakukan perawatan kecantikan di pusat kecantikan, Anda pun bisa mendapatkannya.

 

Pesan sebelum melakukan Donor Darah,

Rencanakanlah sebelum Anda mendonorkan darah. Konsultasikan dengan dokter sebelum mendonorkan darah, agar diketahui jika ada masalah kesehatan. Akan lebih baik jika melaksanakan diet sehat selama seminggu sebelum dilakukan pengambilan darah. Pada saat harinya, pastikan jika tubuh Anda terhidrasi dengan baik, yaitu dengan cara minum banyak cairan. Disarankan pula untuk Mengenakan pakaian yang nyaman selama proses pengambilan darah. [Referensi: clinicalcenter.nih.gov]

KATA –KATA BIJAK

  • Kesiapan mental sukses lebih penting dibandingkan kecepatan meraih sukses.
  • Ada saat menanam, ada saat memupuk, ada saat menuai, dan semua haruslah dilakukan satu-persatu.
  • Tanamkan ke pilihan anda MENANG atau BELAJAR maka anda tidak akan pernah kalah.
  • Lebih baik nyalakan lilin dari pada memaki kegelapan.
  • Aku dilahirkan untuk menjadi pemenang.
  • Saya mau saya bisa.
  • Sukses adalah hak saya, sukses bukan milik orang-orang tertentu, sukses milik anda, milik saya dan milik siapa saja yang menyadari, menginginkan dan memperjuangkan dengan sepenuh hati.
  • Sebuah kesuksesan lahir bukan karena keberuntungan semata, sebuah sukses terwujud karena diikrarkan melalui target yang jelas, perencanaan yang matang, keyakinan, kerja keras, keuletan dan niat baik.
  • Syukur adalah kunci kebahagiaan hidup, sabar adalah kunci menguatkan hidup, ikhlas adalah kunci melapangkan hidup, ikhtiar adalah kunci alasan hidup,dan tawakal adalah kunci ketenangan hidup.
  • Bukan dari tulang ubun ia di cipta, sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan tak juga dari tulang kaki, karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak tetapi dari tulang rusuk kiri dekat hati ia dicipta untuk dicintai dan dekat dengan tangan untuk dilindungi.
  • Satu-satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang adalah jangan menuntut agar kita dicintai tetapi mulailah memberi kasih saying kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.
  • (5 cm) kalau kita yakin akan sesuatu, kita hanya harus percaya, terus berusaha bangkit dari kegagalan, jangan pernah menyerah dan taruh keyakinan itu disini, semua keyakinan, keinginan harapan,mimpi, cita-cita, apa yang kamu kejar, taruh disini jangan menempel dikening, biarkan dia menggantung mengambang 5 cm didepan mata kita.
  • Seseorang yang mencintai kamu ga bias memberikan alasan mengapa ia mencintaimu, dia hanya tau dimata dia kamulah satu-satunya. Seseorang yang mencintai kamu sebenarnya selalu membuat marah, jengkel, atau bahkan stress sekalipun, tapi ia tak pernah tau hal bodoh apa yang ia lakukan karena semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikanmu. Seseorang yang mencintai kamu jarang memujimu tapi dalam hatinya kamu adalah yang terbaik hanya itu yang ia tau.
  • U’re smile like the moon
  • U’re laught like the star
  • U’re miracle from God is send to me
  • I hope you stend that only you in my heart

HUMOR

Hibur diri yuu..

Sekilas dalam hari-hari kitabutuh humor juga lohh… biar kamu lebih ceria fress dan sehat..

Jangan salah humor juga berkontribusi untuk kesehatan.

Humor 1

Klo binatang punya facebook hmm kira-kira apa yaa statusnya?

Kita liat yuu..

Kecoa : ru aja selamet dari injekan maut,yess !!

Sapi : aku diraba-raba lagi sama majikanku,

Ayam : teman-teman klo besok gw ga update berarti gw dah digoreng, love you all..

Cumi-cumi : abis isi ulang tinta ni,

Babi : gw difitnah nyebarin flu, sialan!!

Kambing : jangan keluar rumah friends !! lagi idul adha.. bahaya..

Ooiyaa.. ko’ monyet gak ada ya?

oo.. ternyata lagi baca status temen-temennya,hahaha… peace.. just kidding !!

humor 2

disapa diem aja, mentang-mentang lagi makan dipinggir jalan sama teman-temannya,

dipanggil pura-pura gak denger, sekali denger cuma noleh dan bilang,,

“Mbeeekkk…” “Mbeeekkk..” haahahahaa

Humor 3

Kata t2 kamu Ok, kata radja kamu jujur, kta tangga kamu hebat, kata peterpan kamu bintang disurga, kata andra kamu sempurna, tapi kata gigi semua itu bohong.. hahahahaa..

Humor 4

Sobat apus aja nomor gw ya,,, soalnya mulai besok gw gak pegang hp lagi, besok gw mau jual hp gw, duit simpanan gw dah gak ada, mau minta sm ortu lagi kesusahan juga, mana gw butuh bgt duit, soalnya gw mau pake buat..

Beli indomie… ini ceritaku, apa ceritamu? Hahaha

Iklan..

Tes kecerdasan?

Saya ingin beli pizza tapi saya tidak punya uang, trus saya pinajm sama si A25ribu sama si B 25 ribu jadi totalnya 50 ribu, trus saya beli pizza harganya 47 ribu, jadi kembali 3 ribu, untuk mengurangi utang saya 3 ribu itu saya pakai bayar utang sama si A seribu sama si B seribu dan seribunya sama saya, jadi utang saya sama si A&B tinggal 24 ribu, jika saya jumlahkan 24 ribu +24 ribu =48 ribu +1ribu sama saya =49 ribu, jadi dimana yang seribunya lagi? Sementara jumlahnya 50 ribu?

Hayoo coba dijawab..!!

Humor 5

Motivasi kita dari “dunia lain” yang patut dicontoh oleh umat manusia

Kuntilanak : sesulit apapun hidup, selalu tertawa, hii hii hii…

Tuyul : masih kecil sudah pinter cari duit sendiri

Pocong : dari dulu ampe sekarang bajunya itu-itu aja, hidup sederhana dan irit

Babi ngepet: klo malam cuma apake lilin doing, irit listrik donk

Jelangkung : datang tak dijemput pulang tak diantar, mandiri banget

Humor 6

Allah lihat kau lapar, dia ciptakan beras

Allah tau kau haus, dia ciptakan air

Allah lihat kau dalam kegelapan, dia ciptakan matahari

Dan Allah lihat, kau butuh temen yang cakep, humoris,lucu, pinter,imut, baik hati dan tidak sombong maka Allah ciptakan Aku. “jangan komentar ini ciptaan Allah ! hehe..

Kita sering melakukannya, dikamar,disofa, saat duduk, saat berdiri, di waktu siang, juga malam, tapi yang paling enak sambil tiduran, itulah cara kita.. smsan,,,

Humor 7

Walaupun jengkel kamu tetep, terus, membaca, mez nie kan? Kamu, mulai kesal dan ingin membanting, hp kamu, atau bahkan kamu akan mulai marah kepada sang pengirim mez nie dan kamu mulai berfikir bagaimana cara membalas keisengan nie, rasa penasaran dan emosi kamu tak akan berakhir sebelum kamu benar benar tuntas membaca mez nie yang ternyata mez nie hanya berakhir dengan kata “lagi apa?”,kesel ya? kesel kan?, kesel donk? Hahaha..

Farmakologi dan therapi (kamus ilmiah 2)

  • neoplasma adalah sebutan nama obat untuk menyembuhkan kanker.
  • diuretik obat yang menghasilkan banyak urine (mempunyai fungsi fisiologis tubuh) => obat farmakodinamik.
  • obat bebas dijual dengan adanya stiker lingkaran hijau.
  • obat terbatas dijual dengan adanya stiker lingkaran biru beserta peringatan.
  • obat keras dengan stiker merah.
  • suposutoria adalah obat pencahar atau bisa juga obat penghilang nyeri yang dimasukkan melalui anus.
  • obat yang diberikan sublingual “dibawah lidah” diserap ole mukosa.
  • obat otonom bekerja pada saraf otonom.
  • fasodilatasi adalah pelebaran pembuluh darah.
  • istilah dalam farmakologi :
  • ac :ante coenam =sebelum makan
  • pc : post coenam = sedudah makan
  • dc :selama coenam = selama makan
  • cito : segera

kamus ilmiah

Cairan

  • Vena membawa darah ke jantung, byak berisi CO2, tipe darah vena merembes dan lambat.
  • Arteri membawa dara h ke seluruh tubuh, berisi banyak O2, tipe darah memancar dan cepat.
  • Cairan yang ada di dalam tubuh manusia ada 70%
  • 2 ½ – 3 ½ liter air perhari yang harus kita konsumsi, sebagi anti oksidan untuk mengeluarkan toksik (racun) di dalam tubuh.
  • Cairan elektrolit/ garam
  • Koagulasi/ penggumpalan
  • Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit
  • Cairan albumin untuk mengganti protein yang hilang.
  • Infasif adalah tindakan memasukan alat kedalam tubuh manusia.
  • APD = alat pelindung diri

Patologi

  • Fraktur komplikata (complex) adalah fraktur yang tidak beraturan disertai luka terbuka.
  • Contoh luka bersih adalah luka operasi
  • Contoh luka kotor adalah luka gangrene.
  • Luka tajam adalah luka yg diakibatkan oleh bnda tajam dan sebaliknya.
  • Ciri” luka meliputi: ukuran (pjng x lebar x dlm) , tumpul/tajam & penyebab (jika diketahui) cntoh luka tembak jauh/ dekat, atau luka tembak masuk/kluar.
  • Luka kontusio = gegar otak
  • Luka laterasi = hancur/berantakan
  • Luka aberasi = lecet
  • Catgut adalah contoh benang penjahit luka
  • Kanker = neoplasma
  • Patologis = keadaan sakit
  • Metastasis = penyebaran kanker
  • Pap smear = untuk memdeteksi kanker servix
  • Follow up = tindak lanjut
  • Acites (perut yg gendut berisi cairan)
  • Progresif = pertumbuhan yang terus menerus maju

Kamus patologi

  • Vaskuler : pembuluh darah
  • Hematom : pecah pembuluh darah di dalam tubuh (cont, luka memar)
  • Hb minimal untuk melakukan donor darah adalah 12
  • Epistaksis : mimisan : keluar darh dari hidung
  • Hemaptoe : batuk yang mengeluarkan darah
  • Hema/hemo : berarti darah dalam suatu istilah
  • Hematemesis : muntah darah
  • Melena : bab darah
  • Amenore : tidak haid
  • Menore: haid
  • Dismenore : nyeri saat haid
  • Tampon : penahan/ penampung saat perdarahan
  • Gejala klinis : keaadaan yg actual terjadi saat itu.
  • Lumen : lubang vena
  • Aritmia jantung : irama jantung yang tidak baik

Darah

  • Neutrofil , ada yang berbentuk batang, segmen dan PMN
  • Penyakit yang gejalanya jarang muncul disebut penyakit akut, dan untuk penyakit yang gejalanya muncul terus menerus di sebut penyakit kronis.
  • Waktu perdarahan : bleeding
  • Waktu pembekuan darah : clotting
  • Polisitemia : banyak variasi sel darah
  • Leukositosis : kebayakan leukosit
  • Leukositopeni : kekurangan leukosit
  • Makrositer :sel yang berukuran besar
  • Normositer : sel yang berukuran normal
  • Miksositer : sel yang berukuran kecil

Menghitung dosis pemberian Dopamine, Dobutamin dan Vascon

Dopamine adalah agen vasopressor dan inotropic. Dopamine bekerja dengan cara meningkatkan kekuatan memompa pada jantung dan suplai darah ke ginjal dan digunakan untuk meningkatkan fungsi jantung ketika jantung tak mampu memompa cukup darah.

Dobutamine diberikan untuk Gagal jantung kronik yang mengalami eksaserbasi akut dan membutuhkan terapi inotropik.

Vascon diberikan untuk Mengendalikan tekanan darah pada keadaan hipotensi akut tertentu, dan  Terapi penunjang pada gagal jantung dan hipotensi berat

Batas pemberian,

Dopamine :5 – 20 mcg

Dobutamine : 5 – 20 mcg

Vascon : 0,05 – 0,2 mcg

1) *di ubah dari mili gram (mg) menjai mikro gram (mcg), dalam sediaan:

Dopamine/Indrop                              : 200 mg => 200 000 mcg

Dobutamin/Inotrop/dobujet               : 250 mg => 250 000 mcg

Vascon/non epinefrin                       : 4 mg      => 4000 mcg

2) * rumus pengencer

biasanya pengencer yang dipakai water injection 50 cc

“banyaknya pengencer : sediaan dalam micro gram”

Dopamine         200 000 : 50 =4000

Dobutamine      250 000 :50 = 5000

Vascon             4000 : 50 = 80

3) *rumus penghitungan dosis yg masuk ke dlam tubuh perjam

dosis yg dmnta oleh dokter X BB pasien X 60 mnt                                                        pengencer

contoh: diminta dopamine 6 mcg dengan pengencer 50 cc, BB klien 50kg, hitung dosis !

= 6 mcg X 50 X 60                                                                                    4000

= 4,5 ml/jam.

Semoga bermanfaat, Salam profesional..

Askep Abses

BAB I

KONSEP DASAR

 

A.    Pengertian

Abses adalah peradangan purulenta yang juga melebur ke dalam suatu rongga (rongga Abses) yang sebelumnya tidak ada, berbatas tegas (Rassner et al, 1995: 257). Menurut Smeltzer, S.C et al (2001: 496). Abses adalah infeksi bakteri setempat yang ditandai dengan pengumpulan pus (bakteri, jaringan nekrotik dan SDP). Sedangkan menurut EGC (1995: 5) Abses adalah kumpulan nanah setempat dalam rongga yang terbentuk akibat kerusakan jaringan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa Abses Inguinal merupakan kumpulan nanah pada Inguinal akibat infeksi bakteri setempat.

 

B.     Penyebab / Faktor Predisposisi

Underwood, J.C.E (1999: 232) mengemukakan penyebab Abses antara lain:

1.      Infeksi mikrobial

Salah satu penyebab yang paling sering ditemukan pada proses radang ialah infeksi mikrobial. Virus menyebabkan kematian sel dengan cara multiplikasi intraseluler. Bakteri melepaskan eksotoksin yang spesifik yaitu suatu sintesis kimiawi yang secara spesifik mengawali proses radang atau melepaskan endotoksin yang ada hubungannya dengan dinding sel.

 

2.      Reaksi hipersentivitas

Reaksi hipersentivitas terjadi bila perubahan kondisi respons imunologi mengakibatkan tidak sesuainya atau berlebihannya reaksi imun yang akan merusak jaringan.

3.      Agen fisik

Kerusakan jaringan yang terjadi pada proses radang dapat melalui trauma fisik, ultraviolet atau radiasi ion, terbakar atau dingin yang berlebih (frosbite).

4.      Bahan kimia iritan dan korosif    

Bahan kimiawi yang menyebabkan korosif (bahan oksidan, asam, basa) akan merusak jaringan yang kemudian akan memprovokasi terjadinya proses radang. Disamping itu, agen penyebab infeksi dapat melepaskan bahan kimiawi spesifik yang mengiritasi dan langsung mengakibatkan radang.

5.      Nekrosis jaringan

Aliran darah yang tidak mencukupi akan menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen dan makanan pada daerah bersangkutan, yang akan mengakibatkan terjadinya kematian jaringan, kematian jaringan sendiri merupakan stimulus yang kuat untuk terjadinya infeksi. Pada tepi daerah infark sering memperlihatkan suatu respons, radang akut.

 

C.    Gambaran Klinik

Smeltzer, S.C et al (2001: 496) mengemukakan bahwa pada Abses terjadi nyeri tekan. Sedangkan Lewis, S.M et al (2000: 1187) mengemukakan bahwa manifestasi klinis pada Abses meliputi nyeri lokal, bengkak dan kenaikan suhu tubuh. Leukositosis juga terjadi pada Abses (Lewis, S.M et al, 2000: 589). Sedangkan tanda-tanda infeksi meliputi kemerahan, bengkak, terlihat jelas (lebih dari 2,5 cm dari letak insisi), nyeri tekan, kehangatan meningkat disekitar luka, warna merah jelas pada kulit disekitar luka, pus atau rabas, bau menusuk, menggigil atau demam (lebih dari 37,7oC/100oF) (Smeltzer, S.C et al, 2001: 497).

  

D.    Anatomi / Patologi  

Rassner et al (1995: 257) mengemukakan bahwa subkutis (hipoderm, panikulus adiposus) merupakan kompartemen ketiga dari organ kulit disamping epidermis dan dermis. Subkutis yang letaknya diantara dermis (korium) dan fasia tubuh, membungkus dengan lapisannya yang relatif tebal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rassner et al (1995: 257) menjelaskan bahwa subkutis terdiri atas sel lemak, jaringan ikat dan pembuluh darah sel lemak (liposit) di organisir menjadi lemak (mikrolobuli, lobuli, pembuluh darah) dan ini semua diringkas dalam septa jaringan ikat. Septa jaringan ikat (septa fibrosa) mengukuhkan subkutis baik dalam fasia tubuh maupun dalam korium dan bertindak sebagai jalan untuk pembuluh darah dan saraf kulit ke dalam subkutis masuk folikel, rambut dan kelenjar keringat sebagai adneksa kutis. Selain itu dalam subkutis terdapat vena-vena besar (misalnya vena saphena) dan saluran limfe disertai dengan kelenjar getah bening regional superfisialis. Fungsi subkutis antara lain sebagai termoisolasi, depo energi (penimbunan lemak), fungsi pelindung dari faktor mekanik (lapisan pelindung dan lapisan penggeser antara korium dan fasia tubuh).

Nadesul, H (1997: 2-3) mengemukakan bahwa didalam kulit juga terdapat pembuluh darah dan kelenjar getah bening. Pembuluh darah untuk memberi makan kulit. Melalui aliran darah, zat makanan dan zat asam disalurkan kelenjar getah bening membuat zat anti. Maksudnya untuk melindungi tubuh dari serangan bibit penyakit, kulit yang memiliki kelenjar-kelenjar lemak dan kelenjar peluh. Keduanya untuk membasahi kulit agar lembab. Bahan pelembab ini sekaligus sebagai pelindung kulit terhadap bibir penyakit kulit. Sedangkan kelenjar peluh sebagai pengalir peluh juga berfungsi mengeluarkan panas tubuh yang berlebihan.

 

 

 

 

 

 

Rassner et al (1995; 256) mengemukakan bahwa pada penyakit akuisita terdapat perubahan-perubahan berikut:

1.      Perubahan yang bersifat reaktif: hipertrofi /hiperplasi lokal/umum atau atropi.

2.      Kerusakan: atrofi, distrofi, jaringan lemak (atrofi dan hiperItrofi), nekrosis jaringan lemak (akut) atau nekrobiosis (perlahan-lahan). Pembentukan lipogranuloma (makrofag/ lipofag atau pembentukan serabut), fibrosis jaringan lemak maupun jaringan parut (stadium terminal)

3.      Peradangan: secara global mereka disebut sebagai panikulitis, suatu panikulitis terutama dapat mengenai lobus (panikulitis lobular) atau didalam septa jaringan ikat (panikulitis septal)   

Proses penyakit dapat menyerang jaringan ikat subkutan atau pembuluh darah subkutan dan menyebabkan perubahan sekunder jaringan lemak (Rassner et al, 1995: 256).

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 3. Diagram Potongan Melintang Abses (EGC, 1995: 5)

 

Gambar 4. Anatomi Permukaan dari depan (khusunya inguinal) (Pearce, E.C, 2002: 32)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

E.     Proses Penyembuhan Luka  

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2000 : 397) mengemukakan proses penyembuhan luka sebagai berikut:

1.      Fase Inflamasi atau lag fase. Berlangsung sampai hari kelima. Akibat luka terjadi perdarahan. Ikut keluar trombosit dan sel sel radang. Trombosit mengeluarkan prostaglandin, tromboksan, bahan kimia tertentu dan asam amino tertentu yang mempengaruhi pembekuan darah, mengatur tonus dinding pembuluh darah dan kemotaksis terhadap leukosit.

Terjadi vasokontriksi dan proses penghentian perdarahan. Sel radang keluar dari pembuluh darah secara diapedesis dan menuju daerah luka secara kemotaksis. Sel mast mengeluarkan serotonin dan histamin yang meninggikan permeabilitas kapiler, terjadi eksudasi cairan edema.

Pertautan pada fase ini hanya oleh fibrin, belum ada kekuatan  pertautan luka sehingga disebut fase tertinggal (lag fase)

2.      Fase proliferasi atau fibroplasi. Berlangsung dari hari keenam sampai dengan 3 minggu. Terjadi proses proliferasi dan pembentukan fibroblas yang berasal dari sel-sel mesenkim. Fibroblas menghasilkan mukopolisakarida dan serat kolagen, yang terdiri dari asam-asam amino glisin, prolin dan hidroksiprolin. Mukopolisakarida mengatur deposisi serat-serat kolagen yang akan mempertautkan tepi luka. Pada fase ini luka diisi oleh sel-sel radang, fibroblas, serat-serat kolagen, kapiler-kapiler baru ; membentuk jaringan kemerahan dengan permukaan tak rata disebut jaringan granulasi.                                                                    

3.      Fase Remodelling   atau fase resorpsi. Dapat berlangsung berbulan-bulan dan berakhir bila tanda radang sudah hilang. Parut dan sekitarnya berwarna pucat, tipis, lemas, tak ada rasa sakit maupun gatal.

F.     Patofisiologi

Sjamsuhidajat et al (1998: 5) mengemukakan bahwa kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kerusakan jaringan dengan cara mengeluarkan toksin. Underwood, J.C.E (1999: 232) menjelaskan bahwa bakteri melepaskan eksotoksin yang spesifik yaitu suatu sintesis, kimiawi yang secara spesifik mengawali proses radang atau melepaskan endotoksin yang ada hubungannya dengan dinding sel. Reaksi hipersensitivitas terjadi bila perubahan kondisi respons imunologi mengakibatkan tidak sesuainya atau berlebihannya reaksi imun yang akan merusak jaringan. Sedangkan agen fisik dan bahan kimiawi yang iritan dan korosif akan menyebabkan kerusakan jaringan. Kematian jaringan merupakan stimulus yang kuat untuk terjadi infeksi.

Price, S.A et al (1995: 36) mengemukakan bahwa infeksi hanya merupakan salah satu penyebab dari peradangan. Pada peradangan, kemerahan merupakan tanda pertama yang terlihat pada daerah yang mengalami peradangan akibat dilatasi arteriol yang mensuplai daerah tersebut akan meningkatkan aliran darah ke mikrosirkulasi lokal. Kalor atau panas terjadi bersamaan dengan kemerahan. Peningkatan suhu bersifat lokal. Namun Underwood, J.C.E (1999: 246) mengemukakan bahwa peningkatan suhu dapat terjadi secara sistemik akibat endogen pirogen yang dihasilkan makrofag mempengaruhi termoregulasi pada temperatur lebih tinggi sehingga produksi panas meningkat dan terjadi hipertermi (Guyton, A.C, 1995: 647-648).

Underwood, J.C.E (1999: 234-235) mengemukakan bahwa pada peradangan terjadi perubahan diameter pembuluh darah sehingga darah mengalir ke seluruh kapiler, kemudian aliran darah mulai perlahan lagi, sel-sel darah mulai mengalir mendekati dinding pembuluh darah di daerah zona plasmatik. Keadaan ini memungkinkan leukosit menempel pada epitel, sebagai langkah awal terjadinya emigrasi leukosit ke dalam ruang ektravaskuler. Lambatnya aliran darah yang menikuti fase hiperemia menyebabkan meningkatnya permeabilitas vaskuler, mengakibatkan keluarnya plasma untuk masuk ke dalam jaringan, sedangkan sel darah tertinggal dalam pembuluh darah akibat peningkatan tekanan hidrostatik dan penurunan tekanan osmotik sehingga terjadi akumulasi cairan didalam rongga ektravaskuler yang merupakan bagian dari cairan eksudat yaitu edema. Regangan dan distorsi jaringan akibat edema dan tekanan pus dalam rongga Abses menyebabkan rasa sakit. Beberapa mediator kimiawi pada radang akut termasuk bradikinin, prostaglandin dan serotonin akan merangsang dan merusakkan ujung saraf nyeri sehingga menurunkan ambang stimulus terhadap reseptor mekanosensitif dan termosensitif sehingga menimbulkan nyeri. Adanya edema akan menyebabkan berkurangnya gerak jaringan sehingga mengalami penurunan fungsi tubuh yang menyebabkan terganggunya mobilitas.

Sjamsuhidajat et al  (1998: 6-7) menjelaskan bahwa inflamasi terus terjadi selama masih ada pengrusakan jaringan. Bila penyebab kerusakan jaringan bisa diberantas maka debris akan di fagositosis dan dibuang oleh tubuh sampai terjadi resolusi dan kesembuhan. Bila trauma berlebihan, reaksi sel fagosit kadang berlebihan sehingga debris yang berlebihan terkumpul dalam suatu rongga membentuk Abses atau bertumpuk di sel jaringan tubuh yang lain membentuk flegmon. Trauma yang hebat, berlebihan, dan terus menerus menimbulkan reaksi tubuh yang juga berlebihan berupa fagositosis debris yang diikuti dengan pembentukan jaringan granulasi vaskuler untuk mengganti jaringan yang rusak. Fase ini disebut fase organisasi. Bila dalam fase ini pengrusakan jaringan berhenti akan terjadi fase penyembuhan melalui pembentukan jaringan granulasi fibrosa. Tetapi bila pengrusakan jaringan berlangsung terus, akan terjadi fase inflamasi kronik yang akan sembuh bila rangsang yang merusak hilang. Abses yang tidak diobati akan pecah dan mengeluarkan pus kekuningan (FKUI, 1989: 21) sehingga terjadi kerusakan integritas kulit. Sedangkan Abses yang di insisi dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi (Brown, J.S, 1995: 94).

 

G.     

Askeo Abses

BAB I

KONSEP DASAR

 

A.    Pengertian

Abses adalah peradangan purulenta yang juga melebur ke dalam suatu rongga (rongga Abses) yang sebelumnya tidak ada, berbatas tegas (Rassner et al, 1995: 257). Menurut Smeltzer, S.C et al (2001: 496). Abses adalah infeksi bakteri setempat yang ditandai dengan pengumpulan pus (bakteri, jaringan nekrotik dan SDP). Sedangkan menurut EGC (1995: 5) Abses adalah kumpulan nanah setempat dalam rongga yang terbentuk akibat kerusakan jaringan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa Abses Inguinal merupakan kumpulan nanah pada Inguinal akibat infeksi bakteri setempat.

 

B.     Penyebab / Faktor Predisposisi

Underwood, J.C.E (1999: 232) mengemukakan penyebab Abses antara lain:

1.      Infeksi mikrobial

Salah satu penyebab yang paling sering ditemukan pada proses radang ialah infeksi mikrobial. Virus menyebabkan kematian sel dengan cara multiplikasi intraseluler. Bakteri melepaskan eksotoksin yang spesifik yaitu suatu sintesis kimiawi yang secara spesifik mengawali proses radang atau melepaskan endotoksin yang ada hubungannya dengan dinding sel.

 

2.      Reaksi hipersentivitas

Reaksi hipersentivitas terjadi bila perubahan kondisi respons imunologi mengakibatkan tidak sesuainya atau berlebihannya reaksi imun yang akan merusak jaringan.

3.      Agen fisik

Kerusakan jaringan yang terjadi pada proses radang dapat melalui trauma fisik, ultraviolet atau radiasi ion, terbakar atau dingin yang berlebih (frosbite).

4.      Bahan kimia iritan dan korosif    

Bahan kimiawi yang menyebabkan korosif (bahan oksidan, asam, basa) akan merusak jaringan yang kemudian akan memprovokasi terjadinya proses radang. Disamping itu, agen penyebab infeksi dapat melepaskan bahan kimiawi spesifik yang mengiritasi dan langsung mengakibatkan radang.

5.      Nekrosis jaringan

Aliran darah yang tidak mencukupi akan menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen dan makanan pada daerah bersangkutan, yang akan mengakibatkan terjadinya kematian jaringan, kematian jaringan sendiri merupakan stimulus yang kuat untuk terjadinya infeksi. Pada tepi daerah infark sering memperlihatkan suatu respons, radang akut.

 

C.    Gambaran Klinik

Smeltzer, S.C et al (2001: 496) mengemukakan bahwa pada Abses terjadi nyeri tekan. Sedangkan Lewis, S.M et al (2000: 1187) mengemukakan bahwa manifestasi klinis pada Abses meliputi nyeri lokal, bengkak dan kenaikan suhu tubuh. Leukositosis juga terjadi pada Abses (Lewis, S.M et al, 2000: 589). Sedangkan tanda-tanda infeksi meliputi kemerahan, bengkak, terlihat jelas (lebih dari 2,5 cm dari letak insisi), nyeri tekan, kehangatan meningkat disekitar luka, warna merah jelas pada kulit disekitar luka, pus atau rabas, bau menusuk, menggigil atau demam (lebih dari 37,7oC/100oF) (Smeltzer, S.C et al, 2001: 497).

  

D.    Anatomi / Patologi  

Rassner et al (1995: 257) mengemukakan bahwa subkutis (hipoderm, panikulus adiposus) merupakan kompartemen ketiga dari organ kulit disamping epidermis dan dermis. Subkutis yang letaknya diantara dermis (korium) dan fasia tubuh, membungkus dengan lapisannya yang relatif tebal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rassner et al (1995: 257) menjelaskan bahwa subkutis terdiri atas sel lemak, jaringan ikat dan pembuluh darah sel lemak (liposit) di organisir menjadi lemak (mikrolobuli, lobuli, pembuluh darah) dan ini semua diringkas dalam septa jaringan ikat. Septa jaringan ikat (septa fibrosa) mengukuhkan subkutis baik dalam fasia tubuh maupun dalam korium dan bertindak sebagai jalan untuk pembuluh darah dan saraf kulit ke dalam subkutis masuk folikel, rambut dan kelenjar keringat sebagai adneksa kutis. Selain itu dalam subkutis terdapat vena-vena besar (misalnya vena saphena) dan saluran limfe disertai dengan kelenjar getah bening regional superfisialis. Fungsi subkutis antara lain sebagai termoisolasi, depo energi (penimbunan lemak), fungsi pelindung dari faktor mekanik (lapisan pelindung dan lapisan penggeser antara korium dan fasia tubuh).

Nadesul, H (1997: 2-3) mengemukakan bahwa didalam kulit juga terdapat pembuluh darah dan kelenjar getah bening. Pembuluh darah untuk memberi makan kulit. Melalui aliran darah, zat makanan dan zat asam disalurkan kelenjar getah bening membuat zat anti. Maksudnya untuk melindungi tubuh dari serangan bibit penyakit, kulit yang memiliki kelenjar-kelenjar lemak dan kelenjar peluh. Keduanya untuk membasahi kulit agar lembab. Bahan pelembab ini sekaligus sebagai pelindung kulit terhadap bibir penyakit kulit. Sedangkan kelenjar peluh sebagai pengalir peluh juga berfungsi mengeluarkan panas tubuh yang berlebihan.

 

 

 

 

 

 

Rassner et al (1995; 256) mengemukakan bahwa pada penyakit akuisita terdapat perubahan-perubahan berikut:

1.      Perubahan yang bersifat reaktif: hipertrofi /hiperplasi lokal/umum atau atropi.

2.      Kerusakan: atrofi, distrofi, jaringan lemak (atrofi dan hiperItrofi), nekrosis jaringan lemak (akut) atau nekrobiosis (perlahan-lahan). Pembentukan lipogranuloma (makrofag/ lipofag atau pembentukan serabut), fibrosis jaringan lemak maupun jaringan parut (stadium terminal)

3.      Peradangan: secara global mereka disebut sebagai panikulitis, suatu panikulitis terutama dapat mengenai lobus (panikulitis lobular) atau didalam septa jaringan ikat (panikulitis septal)   

Proses penyakit dapat menyerang jaringan ikat subkutan atau pembuluh darah subkutan dan menyebabkan perubahan sekunder jaringan lemak (Rassner et al, 1995: 256).

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 3. Diagram Potongan Melintang Abses (EGC, 1995: 5)

 

Gambar 4. Anatomi Permukaan dari depan (khusunya inguinal) (Pearce, E.C, 2002: 32)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

E.     Proses Penyembuhan Luka  

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2000 : 397) mengemukakan proses penyembuhan luka sebagai berikut:

1.      Fase Inflamasi atau lag fase. Berlangsung sampai hari kelima. Akibat luka terjadi perdarahan. Ikut keluar trombosit dan sel sel radang. Trombosit mengeluarkan prostaglandin, tromboksan, bahan kimia tertentu dan asam amino tertentu yang mempengaruhi pembekuan darah, mengatur tonus dinding pembuluh darah dan kemotaksis terhadap leukosit.

Terjadi vasokontriksi dan proses penghentian perdarahan. Sel radang keluar dari pembuluh darah secara diapedesis dan menuju daerah luka secara kemotaksis. Sel mast mengeluarkan serotonin dan histamin yang meninggikan permeabilitas kapiler, terjadi eksudasi cairan edema.

Pertautan pada fase ini hanya oleh fibrin, belum ada kekuatan  pertautan luka sehingga disebut fase tertinggal (lag fase)

2.      Fase proliferasi atau fibroplasi. Berlangsung dari hari keenam sampai dengan 3 minggu. Terjadi proses proliferasi dan pembentukan fibroblas yang berasal dari sel-sel mesenkim. Fibroblas menghasilkan mukopolisakarida dan serat kolagen, yang terdiri dari asam-asam amino glisin, prolin dan hidroksiprolin. Mukopolisakarida mengatur deposisi serat-serat kolagen yang akan mempertautkan tepi luka. Pada fase ini luka diisi oleh sel-sel radang, fibroblas, serat-serat kolagen, kapiler-kapiler baru ; membentuk jaringan kemerahan dengan permukaan tak rata disebut jaringan granulasi.                                                                    

3.      Fase Remodelling   atau fase resorpsi. Dapat berlangsung berbulan-bulan dan berakhir bila tanda radang sudah hilang. Parut dan sekitarnya berwarna pucat, tipis, lemas, tak ada rasa sakit maupun gatal.

F.     Patofisiologi

Sjamsuhidajat et al (1998: 5) mengemukakan bahwa kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kerusakan jaringan dengan cara mengeluarkan toksin. Underwood, J.C.E (1999: 232) menjelaskan bahwa bakteri melepaskan eksotoksin yang spesifik yaitu suatu sintesis, kimiawi yang secara spesifik mengawali proses radang atau melepaskan endotoksin yang ada hubungannya dengan dinding sel. Reaksi hipersensitivitas terjadi bila perubahan kondisi respons imunologi mengakibatkan tidak sesuainya atau berlebihannya reaksi imun yang akan merusak jaringan. Sedangkan agen fisik dan bahan kimiawi yang iritan dan korosif akan menyebabkan kerusakan jaringan. Kematian jaringan merupakan stimulus yang kuat untuk terjadi infeksi.

Price, S.A et al (1995: 36) mengemukakan bahwa infeksi hanya merupakan salah satu penyebab dari peradangan. Pada peradangan, kemerahan merupakan tanda pertama yang terlihat pada daerah yang mengalami peradangan akibat dilatasi arteriol yang mensuplai daerah tersebut akan meningkatkan aliran darah ke mikrosirkulasi lokal. Kalor atau panas terjadi bersamaan dengan kemerahan. Peningkatan suhu bersifat lokal. Namun Underwood, J.C.E (1999: 246) mengemukakan bahwa peningkatan suhu dapat terjadi secara sistemik akibat endogen pirogen yang dihasilkan makrofag mempengaruhi termoregulasi pada temperatur lebih tinggi sehingga produksi panas meningkat dan terjadi hipertermi (Guyton, A.C, 1995: 647-648).

Underwood, J.C.E (1999: 234-235) mengemukakan bahwa pada peradangan terjadi perubahan diameter pembuluh darah sehingga darah mengalir ke seluruh kapiler, kemudian aliran darah mulai perlahan lagi, sel-sel darah mulai mengalir mendekati dinding pembuluh darah di daerah zona plasmatik. Keadaan ini memungkinkan leukosit menempel pada epitel, sebagai langkah awal terjadinya emigrasi leukosit ke dalam ruang ektravaskuler. Lambatnya aliran darah yang menikuti fase hiperemia menyebabkan meningkatnya permeabilitas vaskuler, mengakibatkan keluarnya plasma untuk masuk ke dalam jaringan, sedangkan sel darah tertinggal dalam pembuluh darah akibat peningkatan tekanan hidrostatik dan penurunan tekanan osmotik sehingga terjadi akumulasi cairan didalam rongga ektravaskuler yang merupakan bagian dari cairan eksudat yaitu edema. Regangan dan distorsi jaringan akibat edema dan tekanan pus dalam rongga Abses menyebabkan rasa sakit. Beberapa mediator kimiawi pada radang akut termasuk bradikinin, prostaglandin dan serotonin akan merangsang dan merusakkan ujung saraf nyeri sehingga menurunkan ambang stimulus terhadap reseptor mekanosensitif dan termosensitif sehingga menimbulkan nyeri. Adanya edema akan menyebabkan berkurangnya gerak jaringan sehingga mengalami penurunan fungsi tubuh yang menyebabkan terganggunya mobilitas.

Sjamsuhidajat et al  (1998: 6-7) menjelaskan bahwa inflamasi terus terjadi selama masih ada pengrusakan jaringan. Bila penyebab kerusakan jaringan bisa diberantas maka debris akan di fagositosis dan dibuang oleh tubuh sampai terjadi resolusi dan kesembuhan. Bila trauma berlebihan, reaksi sel fagosit kadang berlebihan sehingga debris yang berlebihan terkumpul dalam suatu rongga membentuk Abses atau bertumpuk di sel jaringan tubuh yang lain membentuk flegmon. Trauma yang hebat, berlebihan, dan terus menerus menimbulkan reaksi tubuh yang juga berlebihan berupa fagositosis debris yang diikuti dengan pembentukan jaringan granulasi vaskuler untuk mengganti jaringan yang rusak. Fase ini disebut fase organisasi. Bila dalam fase ini pengrusakan jaringan berhenti akan terjadi fase penyembuhan melalui pembentukan jaringan granulasi fibrosa. Tetapi bila pengrusakan jaringan berlangsung terus, akan terjadi fase inflamasi kronik yang akan sembuh bila rangsang yang merusak hilang. Abses yang tidak diobati akan pecah dan mengeluarkan pus kekuningan (FKUI, 1989: 21) sehingga terjadi kerusakan integritas kulit. Sedangkan Abses yang di insisi dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi (Brown, J.S, 1995: 94).